ATLETIK TOLAK PELURU
Pengertian
dan Sejarah Tolak Peluru | Olahraga.Biz.id – Tolak Peluru adalah salah satu cabang
olah raga atletik. Olahraga atletik
memang terdiri dari nomor lari, lompat dan lempar. Dalan salah satu nomor
lempar itulah terdapat cabang olahraga tolak peluru. Karena berada dibawah
cabang olahraga atletik, maka induk organisasi olahraga tolak peluru dibawah
IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi Atletik
Internasional) dan untuk Indonesia berada dibawah PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia).
Tolak
peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat
bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan
dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh jauhnya. Dalam
Bahasa Inggris, Tolak Peluru dikenal dengan nama Shot Put. Olahraga Tolak
Peluru atau Shot Put ini sudah menjadi bagian dari Olimpiade Modern. Dibawah
ini selengkapnya mengenai Sejarah Tolak Peluru.
Olahraga tolak peluru sendiri memiliki sejarah yang hampir sama dengan cabang
atletik lainnya. Memang olah raga atletik ini merupakan olah raga dasar yang sudah
dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu kala. Sehingga dari sejarah masa lalu
itulah muncul berbagai cabang olah raga atletik.
Sejarah
tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di
kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru
yang digunakan masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini.
Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan. Dari
peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni perlombaan
melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai
diperlombakan dalam kejuaraan amatir. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak
peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade
Athena, Yunani.
1. AKTIVITAS PEMBELAJARAN TOLAK PELURU
Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada
tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya
O`Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan
tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal. Untuk
mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru. Teknik tolak peluru
ada empat macam, yaitu: Cara memegang peluru, sikap badan saat
akan menolakkan
peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan
peluru.
a. Pembelajaran Gerak Dasar Memegang Peluru
Siswa diminta untuk
mengamati peragaan cara memegang peluru berikut ini.
(1) Peluru dipegang
dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
(2) Peluru diletakkan
pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan
jari-jari tangan.
(3) Jari-jari tangan
direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan untuk
menahan dan memegang peluru bagian belakang.
(4) Jari kelingking
dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru
tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
(5) Setelah peluru
tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di
leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
(6) Pada waktu
memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan
jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain
membantu menjaga keseimbangan.
b. Pembelajaran Sikap Badan Saat Akan Menolak
Sikap badan setelah
menolak peluru, yaitu suatu bentuk gerakan setelah peluru ditolakkan lepas dari tangan,
dengan maksud untuk menjaga keseimbangan badan, agar badan tidak terjatuh ke depan
atau ke luar dari lapangan tempat untuk melakukan tolakan. Siswa diminta untuk
mengamati dan meragakan gerakan badan setelah menolakkan peluru berikut ini.
(1) Setelah peluru
yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan
untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat
bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
(2) Kaki kiri (kaki
depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga
keseimbangan.
(3) Badan condong ke
depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya
peluru.
(4) Tangan kanan
dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, tangan/lengan
kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
VIDEO TOLAK PELURU
0 komentar:
Posting Komentar