Selasa, 16 Juli 2019

Atletik Tolak Peluru

ATLETIK TOLAK PELURU


     Pengertian dan Sejarah Tolak Peluru | Olahraga.Biz.id – Tolak Peluru adalah salah satu cabang olah raga atletik. Olahraga  atletik memang terdiri dari nomor lari, lompat dan lempar. Dalan salah satu nomor lempar itulah terdapat cabang olahraga tolak peluru. Karena berada dibawah cabang olahraga atletik, maka induk organisasi olahraga tolak peluru dibawah IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi Atletik Internasional) dan untuk Indonesia berada dibawah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
    Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh jauhnya. Dalam Bahasa Inggris, Tolak Peluru dikenal dengan nama Shot Put. Olahraga Tolak Peluru atau Shot Put ini sudah menjadi bagian dari Olimpiade Modern. Dibawah ini selengkapnya mengenai Sejarah Tolak Peluru.
      Olahraga tolak peluru sendiri memiliki sejarah yang hampir sama dengan cabang atletik lainnya. Memang olah raga atletik ini merupakan olah raga dasar yang sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu kala. Sehingga dari sejarah masa lalu itulah muncul berbagai cabang olah raga atletik.
Sejarah tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam kejuaraan amatir. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.

1. AKTIVITAS PEMBELAJARAN TOLAK PELURU
Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O`Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal. Untuk mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru. Teknik tolak peluru ada empat macam, yaitu: Cara memegang peluru, sikap badan saat

akan menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan
peluru.

a. Pembelajaran Gerak Dasar Memegang Peluru
Siswa diminta untuk mengamati peragaan cara memegang peluru berikut ini.
(1) Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
(2) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat  dengan jari-jari tangan.
(3) Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari  telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
(4) Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
(5) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
(6) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
b. Pembelajaran Sikap Badan Saat Akan Menolak
Sikap badan setelah menolak peluru, yaitu suatu bentuk gerakan setelah peluru ditolakkan lepas dari tangan, dengan maksud untuk menjaga keseimbangan badan, agar badan tidak terjatuh ke depan atau ke luar dari lapangan tempat untuk melakukan tolakan. Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan badan setelah menolakkan peluru berikut ini.
(1) Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
(2) Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
(3) Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
(4) Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.


VIDEO TOLAK PELURU



0 komentar:

Posting Komentar